Rabu, 27 Juni 2012

Mengikuti Berita Politik, Mengapa Tidak?


      Oke, ini adalah sebuah artikel yang murni hasil pemikiran saya sendiri.

   Berawal dari keluarga saya yang sejak kecil sangat tidak suka dengan televisi dan langganan koran. Tiap pagi, kami berebut koran untuk bahan informasi terkini sekaligus menambah pengetahuan kami. Memang, ada koneksi internet dirumah kami, tapi membaca koran itu lebih asyik. 
     Sejak kecil pun, saya sangat tertarik dengan rubrik politik dan rubrik ekonomi. Bagaimana sang politikus mengambil kebijakan dalam langkah politiknya. Bagaimana sang manager sebuah perusahaan mengambil langkah untuk menghasilkan laba yang berlipat. Bagaimana keadaan mata uang Rupiah. Bagaimana bodohnya sang politikus melakukan tindakan asusila. Masih banyak hal lain yang bisa kita ambil.
     Saya bepikir, mengapa harus anti terhadap berita seperti itu? Ini sangat mengasyikkan. Daripada Anda hanya duduk bersama teman dan membicarakan kebobrokkan politikus negeri ini yang sumber topiknya hanya "eh, kata si X, politikus Y itu bla bla bla", ya kan? Ayolah, kapan Indonesia mau maju kalo membicarakan kebobrokan terus tanpa fakta yang jelas dan hanya bersumber dari "katanya dia".
     Dilain sisi, kita sebagai remaja, pastilah suatu saat akan dapat undangan pemilihan Ketua RT, Ketua RW, Ketua Kelurahan, Ketua Kecamatan, Bupati, Gubernur, DPRD I, DPRD II, DPR, DPD, dan Presiden, ya kan? Kalau kita tidak menyiapkan info tentang siapa yang akan kita pilih, kita bakal kelabakan ketika waktunya pemilihan nanti. Apabila kita hanya mendapatkan info ketika sang calon-calon tadi berkampanye kita hanya dapat pemikirin, "ah elu cuma modal janji doang. kita butuh bukti!". Betul kan? Inilah manfaatnya ketika kita mengetahui tentang berita politik. Bagaimana sepak terjang sang calon sebelum masa-masa kampanye, bagaimana kebijakan-kebijakan yang telah mereka buat, dan sebagainya. Satu suara dalam pemilihan sangatlah berarti dalam menentukan hasil.
     Suatu ketika saya juga berpikir, seandainya kita, generasi muda, merasa capek dengan hal-hal seperti itu, terus siapa yang akan meneruskan dunia perpolitikan kita? Apakah hanya pemain-pemain tua saja yang bermain dalam dunia politik? Nggak move on dong. Inilah yang harus kita persiapkan mulai dari sekarang. Enggak susah kok, hanya membaca berita-berita yang ada.
     Oke, kalau hanya baca politik melulu tanpa ekonomi, bakal pincang kita nantinya. Karena pastilah dunia politik dan ekonomi itu sangat berkaitan erat. Kebijakan ekonomi sangat berpengaruh terhadap kebijakan politik dan begitu pula sebaliknya. Dunia ekonomi pun bisa membuat dunia politik kolaps dan begitu juga sebaliknya.
     Terakhir, banyak manfaat yang akan kita dapat ketika kita membaca berita tentang dunia politik dan ekonomi. Tidak akan menambah beban kita dalam hidup. Entah bagaimanapun, nantinya kita akan memegang kendali negeri ini. kalo hanya jadi penonton dan ngerumpi ngalor-ngidul menyalahkan para politikus, kapan mau maju dong negara kita?

Salam, Burhanuddin Luthfi.
Share:

Jumat, 22 Juni 2012

Rabu, 20 Juni 2012

Senin, 18 Juni 2012

Jumat, 15 Juni 2012

Minggu, 10 Juni 2012