Selasa, 18 September 2012

Senin, 17 September 2012

Minggu, 16 September 2012

#IdeGila

     Ini adalah ide gila yang sangat random tapi terlaksana.
   Hari ini adalah hari Selasa, 11 September 2012. Ketika itu pelajaran Bahasa Inggris-nya Pak Kusworo. Aku nyeletuk ke Arnest tentang sebuah ide gila. “Nest, ntar maen ke Solo yok!” “Ngapain?” “Makan tengkleng.” “Wah, kayak e gayeng tuh. Ayok cuss!” Hebatnya dia merespon -.- Langsung aja kita sms Toper buat join rencana gila ini. Kami akhirnya teringat kalo aku Toper ada latihan Bhapad ketika pulsek dan Arnest ada latihan nari. Kemungkinan kelar pukul 16.00. oke, rencana ini gagal.
   Sekitar pukul 15.00, ternyata latihan Bhapad dan nari udah kelar. Ini sebuah keajaiban. Aku Arnest langsung cuss sholat. Siap-siap sudah selesai. Kami galau. Ketika itu, jam sudah menunjukkan pukul 15.30. sudah terbersit untuk destinasi tujuan lain. Candi Prambanan dan Kaliurang merupakan destinasi lain. Kegalauan kami memuncak. Akhirnya, kami tetapkan destinasi tetap ke Solo. Estimasi hanya 1 jam perjalanan.
    Langsung aja kami berangkat. Aku parkirin motorku di RS. DKT. Aku nebeng Vario-nya Arnest. Motor FitS tak mungkin membawa kami ke Solo. Pukul 16.00, kami resmi berangkat dari Jogja menuju Solo. Rata-rata kecepatan motor kami 80 Km/H.
DI depan BTC
Di Galebo
Di sebuah lampu merah di Solo
   Pukul 17.15, Solo sudah menyambut kami dengan senyumnya. Karena rencana kami untuk makan tengkleng tidak terlaksana. Karena aku cuma asal nyeletuk makan tengkleng aja. Akhirnya kami berangkat ke Galabo (Gladag Langen Bogan), sesuai saran Arnest. Sampai di Galabo, para penjaja makanan disana belum siap membuka lapak. Kami terlalu pagi untuk datang kesana. Kami mengalihkan tujuan ke Bakso Kadipolo, sesuai saran Arnest juga. Kami meluncur kesana dan langsung memesan bakso. Aku Arnest juga ikut sholat maghrib disana. Arnest pun yang mentraktir kami, karena di dompetku hanya Rp12.000 dan di dompet Toper hanya Rp4.000.
    Setelah dari Bakso kadipolo, kami kembali ke Galabo. Lapak penjaja makanan sudah tersaji dengan manis. Kami memilih Coto Makassar. Arnest tidak memesan, tetapi dia yang membayar. Tau sendirilah. Sambil makan, kami belajar PKn. Karena kami esoknya ulangan PKn.
Adzan Isya’ terdengar dari Galabo. Karena masjid terdekat hanyalah Masjid Agung Solo, maka kami sholat Isya’ disana. Setelah sholat, jam menunjukkan pukul 19.30. Kami pun langsung tancap gas menuju Jogja. Memang perjalanan pulang selalu terasa lebih ringan. Pukul 20.45, kami sudah memasuki wilayah sekitar Bandara Adisutjipto. Toper memisah diri, karena memang rumahnya di daerah Kalasan. Aku mengambil motor di RS. DKT dan jam sudah menunjukkan pukul 21.00. Turun dari motor, bekas operasi herniaku kambuh. Sakit minta ampun. Aku langsung cepet-cepet pulang.
     Sesampainya di rumah, ranjang sudah tersenyum manis kepadaku. Sakit pun tetap menyerang. Akhirnya aku rebahan dan lanjut tidur dengan nyenyak sampai esok hari.
     Sungguh hari yang random tetapi terlaksana dan sangat mengasyikkan. Terimakasih, Bung!

Share:

Selasa, 04 September 2012

Teringat Karena Lagu

Mungkin ketika kita mendengarkan sebuah lagu, maka kita akan teringat sesuatu dari lagu tersebut. Begitu pulalah aku. Ketika aku mendengarkan empat lagu dibawah ini, maka pikiranku langsung terbawa kepada empat orang berbeda yang keren-keren pokoknya dalam hidupku. Bagus-bagus kok lagunya, dengerin aja deh :)

Share: