Satu kata untuk Pevita Pearce,
salut!
Ya, dia berani mengungkapkan
bahwa dirinya mengidap tumor payudara. Jumlahnya tiga sekaligus. Meskipun hal
tersebut baru diungkapkan beberapa saat sebelum operasi dan setelah dua tahun
disembunyikannya1) siiiih, tapi it’s
okay. Tumornya Pevita Pearce (selanjutnya Pev) ini emang jinak banget. Dalam
dua tahun, ketika operasi pun masih ada jaminan bahwa akan sembuh 100%2).
Ahelah cuma ngakuin sakit aja. Biasa
aja kali.
Tunggu dulu, alasan saya salut sama
Pev karena Pev adalah artis wanita yang masih muda dan cantik. Oke jujur aja
aku gak begitu tau Pev sebelum kasus ini mencuat. Tapi, kasus tumornya adalah
tumor payudara dimana itu adalah organ vital yang menurutku memiliki kekuatan
untuk menarik perhatian dan ketika dikatakan tumor, maka payudara tersebut akan
jadi tidak menarik. Muda. Cantik. Payudara.
Bagi pengidap tumor payudara, ketika dia terdiagnosis maka kemungkinan mentalnya akan jatuh sangat besar. Tumor identik dengan kanker dan kanker identik dengan sesuatu yang tidak bisa disembuhkan dan sesuatu yang tidak bisa disembuhkan pasti akan mengakibatkan kematian. Ini momok yang sangat besar bagi kondisi mental pasien tumor. Padahal tumor masih anaknya kanker. Masih ada kemungkinan besar untuk disembuhkan. Kasus jatuhnya mental tadi dialami oleh ibu saya, beliau didiagnosis BI-RADS 33) dan mental beliau langsung jatuh. Padahal pada level tersebut masih dapat disembuhkan.
Seperti yang saya dapatkan dalam
Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan Edisi Semester 1 Tahun 2015 terbitan
Kementrian Kesehatan RI. Dijelaskan bahwa pada tahun 2012 saja, kanker payudara
sudah menempati 43,1% dari jumlah kasus baru yang berjumlah 14.067.894. Kanker
payudara menjadi hal yang lumrah bagi wanita saat ini. Ketika dapat dikendalikan,
maka kasus kematian dari kanker payudara ‘hanya’ 12,9% dari 8.201.575 kematian
dari seluruh kemtian kanker di dunia. Hal ini membuktikan bahwa kanker payudara
dapat disembuhkan dengan sangat baik.
Apa yang dilakukan Pev dapat
mendorong para wanita untuk semakin sering melakukan pemeriksaan kesehatan guna
mengecek adakah tanda-tanda tumor pada payudara. Karena tumor belum tentu
kanker (koreksi saya kalau salah), sehingga masih dapat disembuhkan dengan
mudah. Apabila sudah terdeteksi, maka akan sangat mudah diobati. Pun kalau
operasi, seperti yang dilakukan Pev, maka operasinya tidak membutuhkan
istirahat yang cukup lama. Sehari udah boleh pulang dari rumah sakit.
Terkadang, karena dianggap biasa
saja dan paranoid akan penyakit kanker, maka ketika akan dilakukan tindakan,
tumor sudah menjadi kanker dan sudah ganas. Sehingga tindakan yang dilakukan
akan susah dan kemungkinan akan terlambat dalam penanganan pula. Kasus ini
seperti nenek saya yang ketika akan dilakukan tindakan, ternyata kanker yang
ada pada payudaranya sudah pada stadium 4. Sehingga, kondisi tubuh sudah tidak
kuat juga dan Allah segera mengundang ruh beliau ke alam selanjutnya.
Terakhir, semoga Pev bisa
menginspirasi para wanita lainnya untuk tetap percaya diri apabila mengidap
tumor payudara. Begitu pula para lelaki yang sudah memiliki istri pun harus mendukung
istrinya untuk melakukan pemeriksaan kesehatan berkala. Apabila ternyata benar
mengidap tumor, maka teruslah motivasi sang istri untuk melakukan penyembuhan. Dukungan
mental sangat dibutuhkan.
Kini, resiko kanker payudara
sangat besar bagi wanita, tetapi besar kemungkinan pula untuk disembuhkan. Jaga
kesehatan, sob!
Referensi:
2) http://health.liputan6.com/read/2482232/tumor-payudara-yang-diidap-pevita-pearce-bisa-disembuhkan
3) Apa
itu BI-RADS? Baca disini.