Kamis, 18 Juli 2013

Ini Adalah Mimpiku dan Inilah Kenyataannya

Ketika itu aku berada pada puncak kegalauan akademikku. Mungkin kalau bukan belas kasihan guru, aku gak naik kelas XI. Ketika itu aku tersentil oleh kata-kata Awing, kakak kelasku, ngomong yang intinya, „Kelas XI itu masa dimana kamu harus belajar. Mengapa? Soalnya temen-temen yang lain pada sibuk nge-event. Ketika kamu belajar sedikit aja, kamu bakalan bisa mencuri posisi.“

Mulai dari situlah aku menulis beberapa poin impian saya untuk dua tahun kedepan. Impian hingga aku mendapatkan bangku kuliah.

Impian pertama, ‚Minimal dua kali rangking satu selama empat semester‘. Oke, ini adalah hal yang sedikit banyak susah. Bisa dikatakan susah untuk seorang seperti saya. Tapi tak apalah namanya juga mimpi. Dua tahun berselang, alhamdulillah yang tadinya di klasemen bawah bisa merangkak ke klasemen tengah hingga klasemen atas. Semester tiga kalo nggak salah menempati rangking 11, semester empat rangking 13, dan semester lima rangking sembilan. Aku baru sadar kalo semester enam tak berangking -.-

Impian kedua, ‘Minimal rata-rata raport 85 selama empat semester’. Yippi! Semester tiga rata-ratanya 80,2, semester empat rata-ratanya 81,2, semester lima rata-ratanya 84,0, dan semester enam rata-ratanya 85,0. Walaupun baru bisa mendapatkan di semester terakhir, tak apalah yang penting ada peningkatan.

Impian ketiga, ‘Kalau ada jalur undangan, aku harus ketrima’. Yap! Ini impian yang tafsirannya bisa banyak. Akan tetapi aku menafsirkan, ‘Pokoknya aku ketrima undangan. Masalah lolos universitas via undangan, itu bonus.’ Beruntungnya adalah angkatanku semua siswanya lolos undangan. Akan tetapi lagi, aku gak lolos universitas via undangan. Tak apalah, yang penting impian tercapai *ketawa*.

Impian keempat, ‘Beasiswa S1, amiin’. Disini kumaksudkan adalah beasiswa penuh dari semester awal sampai kelar. Aku tidak mendapatkan beasiswa penuh, tetapi aku pernah mendapatkan beasiswa 80% (atau malah 20% yaaa? Aku lupa hehehe) dari Presiden University dan beasiswa 50% dari Universitas Bakrie.

Impian kelima, ‚Sukses 17-an dengan target-target tercapai‘. Aku udah lupa apa aja target 17-an yang pernah panitia susun. Intinya keren lah! 17-an pertama kali pas puasa, ada panggung music, ada perang air, pokoknya keren dah! #MembanggakanPanitia

Impian keenam, ‘Sukses PSTW 2011 dengan target-target tercapai’. Alhamdulillah hampir semua cita-cita per divisi di PSTW 2011 tercapai sudah. Bikin pameran fakultas pertama kali, menjual tiket pameran pendidikan yang kala itu mungkin banyak kalangan pelajar yang masa bodoh banget lah. Intinya ini keren deh! Bisa dilihat di beberapa artikel-artikel sebelum ini.

Impian ketujuh, ‚Kalau bisa ikut Rotary. Harus bisa!‘ Rotary itu kalau gak salah punya semacam pertukaran pelajar internasional. Sayangnya, karena ada faktor X, impian ini saya urungkan.

Impian kedelapan, ‚Ikut pertukaran pelajar via Goethe Institut‘. Lagi-lagi untuk masalah seperti ini ada faktor X yang menyebabkan saya urungkan impian ini.

Impian kesembilan, ‚Mbikin Padmanaba Bike Community‘. Ini terinspirasi dari kakak kelas saya, Bagus Suitrawan, yang dia berhasil menggagas Padmanaba Photography Club. Akhirnya rembug dengan dua teman saya, Levi dan Faiq, tercetuslah Padmanaba Wednesbike. Sebuah gerakan bersepeda setiap hari Rabu. Alhamdulillah dulu sempat booming, tetapi menginjak kelas XII keberadaan Padmanaba Wednesbike mulai hilang. Tak apalah, impian satu ini terwujud walau sesaat.

Impian kesepuluh, ‘Kalahkan teman-teman XI IPA 3 dalam bidang akademik’. Impian ini sedikit gagal. Mengapa? Lihat saja ulasan impian pertama dan kedua. Hahahaha.

Impian kesebelas, ‘Kuliah S1 di luar negeri’. Oke, ini mungkin impian yang masih tertunda hasilnya. Siapa tau aku bisa melaksanakannya :”)

Impian keduabelas, ‘Bikin dan tertempel poster ukuran besar’. Poster pertama, ketika itu PPHP69 dan kita membutuhkan poster isu yang mencolok. Rancang sana sini, akhirnya terciptalah poster isu yang besar. Poster kedua tercipta karena ketika itu mau bikin surprise ulang tahun. Nempel poster ukuran A3 lima lembar kalo nggak salah.

Impian ketigabelas, ‚OSIS kelar dengan prestasi baru‘. Yap! Terimakasih untuk kerjasama temen-temen Pengurus OSIS Jaya Padmanaba, rekor terbaru masih dipegang oleh kita dengan sisa saldo tersedikit dengan jumlah sekitar Rp1.600.000,oo. *toss*

Impian keempatbelas, ‚Apabila gak dapet beasiswa penuh S1, masuk FEUI!‘ Alhamdulillah, walaupun SNMPTN (sebut saja undangan) gak lolos universitas, tetapi SBMPTN lolos Akuntansi UI. Alhamdulillah Ya Allah.

Ini adalah impian saya ketika dua tahun terakhir di SMA. Tahun pertama menginjakkan di SMA, aku masih belum punya tujuan, luntang-luntung nggak jelas mau kemana. Akhirnya tersentil di awal kelas XI.
Oleh karena itu, tuliskan cita-citamu di selembar kertas! Jangan hanya kamu simpan di otak. Karena manusia pada dasarnya adalah pelupa.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar