Selasa, 30 Oktober 2012

Nasional Demokrat

     Oke, kali ini artikel yang berbau politik lagi. Yap, tentang Partai Nasional Demokrat (Selanjutnya kita singkat NasDem).
         Sebelum lanjut, kita kilas balik dulu. Bermula ketika pemilihan Ketua Umum Partai Golkar periode 2009-2014. Surya Paloh dan Aburizal Bakrie bersaing ketat ketika itu. Dan sesuai perkiraanku, Aburizal Bakrie lah yang menang. Embrio NasDem dan segala tetek bengeknya muncul setelah pemilihan ini. Surya Paloh cabut dari Partai Golkar #mlipirmungkin.
        Ketika itu sekitar akhir bukan Januari 2010 kalo nggak salah. Saat itu pula, aku masih bisa lihat TV dirumah. Iklan-iklan Organisasi NasDem mulai bertebaran, tak lupa dengan slogan unggulannya 'Gerakan Perubahan' atau 'Restorasi Indonesia'. Sungguh menakjubkan! Tak lupa video yang sangat menggugah jiwa raga ini untuk berubah #ciyus #enelan. Tapi sayangnya aku nggak terpengaruh.
         Lanjut Februari 2010. Bung Surya Paloh yang kalah dalam pemilihan Ketua Umum Partai Golkar ini mulai menampakan batang hidungnya. Bulan sebelumnya yang udah santer iklan Ormas Nasdem, inilah puncaknya.  Surya Paloh dan Sri Sultan Hamengkubuwono X sebagai sang konseptor ormas ini, menggandeng 46 tokoh yang bisa dibilang mumpuni dalam bidang perubahan. Deklarasi Ormas NasDem pun terjadi pada bulan ini.
       Ketika saya membaca tentang beritanya, saya langsung bespekulasi, "Halah lah, iki paling yo mung dadi parpol dinggo 2014." Oke, gak cuma kalimat itu sih yang keluar, sumpah serapah juga keluar. Yah, banyak alasan mengapa saya mengumpat ketika itu.
       Setelah Februari 2010, Organisasi ini mulai melebarkan sayap. Cepat! Yap, gerakan yang cukup cepat dan pesat perkembangannya. Maklum, Bung Surya Paloh ini yang punya MetroTV. Iklannya juga menarik-menarik menurutku. Tapi tetap saja saya tidak tertarik.
     Sempat beberapa saat vakum dari iklan-iklan, nama NasDem langsung menghebohkan media. Ketika itu, 6 Juli 2011, berdirilah Partai berjudul NasDem. Kata petinggi Partai NasDem (ketika itu), ini bukan dari bagian dari Ormas NasDem. Oke, fine. monggo mau bilang apa sih ya para petinngi itu, tapi dari lambang, bos partai dan tetek bengek lainnya ini benar-benar 'anak' dari Ormas NasDem. Sri Sultan Hamengkubuwono X selaku pencetus Ormas NasDem aja mundur gara-gara Ormas ini udah masuk ke ranah politik. Iklan dari Ormas NasDem pun hilang dimakan iklan Partai NasDem dengan slogan yang sama.
     Belum lama ini, KPU ngumumin partai-partai mana aja yang ikut Pemilu 2014. Oke, yang belum tahu partai mana aja, ini daftarnya: Partai Nasdem, PDIP, PKB, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hanura, PAN, Partai Golkar, PKS, Partai Gerindra, Partai Demokrasi Pembaruan (PDP), Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB), Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN) dan Partai Persatuan Nasional (PPN).
       Yap! Partai NasDem masuk sebagai salah satu dari 16 parpol tersebut. Kaya tahun 2004 lalu, Partai Nasdem ini benar-benar kuda hitam yang menakutkan layaknya Gerindra dan Hanura.  Banyak kejutan ketika NasDem ini ndaftar ke KPu. Cari aja deh beritanya.
        Mungkin saat ini belum ada nama Capres dari NasDem. Tapi, siapa tau dengan kekuatan empat stasiun televisi nasional dan setelah si NasDem ini bisa dapet lebih dari atau minimal 3,5% suara rakyat Indonesia, kemungkinan nama capres dari partai ini bakal keluar.
      Oke, saya tunggu apa yang mengejutkan dari si NasDem ini. Tapi, bagaimanapun juga, saya belum ada 'rasa' untuk memilih atau mendukung partai ini.

Salam, Burhanuddin Luthfi.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar